JAKARTA – Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) secara aktif berpartisipasi pada pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39. Acara ini menjadi ajang bagi GPEI untuk memamerkan produk-produk unggulan yang ditujukan untuk pasar ekspor, seperti rempah-rempah (termasuk teh, kopi, dan minyak atsiri), herbal, dan hasil bumi.
Ketua Umum DPP GPEI, Benny Soetrisno, mengemukakan hal tersebut di sela pameran TEI ke-39, yang berlangsung dari 9 hingga 12 Oktober 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten. Menurut Benny, berlangsungnya pameran TEI merupakan peluang besar untuk mengenalkan produk anggota GPEI ke pasar dunia.
“Pameran ini membuka peluang besar untuk mengembangkan perdagangan ekspor kita,” ujar Benny, Jumat (11/10)
Ada empat tujuan utama GPEI, kata Benny. Pertama, mengembangkan perdagangan ekspor. Kedua, mendorong Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Ketiga, mengoptimalkan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Keempat, meningkatkan ekspor non-migas dan devisa.
Sekretaris Jenderal DPP GPEI, Toto Dirgantoro, menegaskan bahwa produk unggulan anggota GPEI memiliki potensi besar untuk diekspor. Oleh karena itu, GPEI harus lebih aktif dalam mengikuti even internasional guna meningkatkan daya saing produk-produk lokal.
“Dengan ajang seperti TEI, diharapkan pengusaha lokal bisa mendapatkan akses lebih luas ke pasar global, serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan ekspor,” kata Toto.
Partisipasi GPEI dalam pameran ini bertujuan memperkenalkan berbagai produk unggulan baik kepada pasar domestik maupun internasional. Toto berharap dengan mengikuti TEI 2024, potensi ekspor dapat meningkat dan produk lokal semakin dikenal di pasar internasional.
“Kami berharap partisipasi ini bisa memperluas pasar ekspor produk-produk lokal,” tambahnya.
Ketua Bidang Hukum dan Perjanjian Perdagangan DPP GPEI, Samuel Siahaan, menyatakan bahwa dengan diikuti ribuan pelaku usaha baik dari dalam maupun luar negeri, GPEI terus berupaya meningkatkan kualitas produknya agar dapat bersaing di pasar global.
“Even ini adalah kesempatan untuk mengukuhkan kualitas produk kita di pasar global,” ucap Samuel.
Fokus perdagangan ekspor TEI tahun ini adalah meningkatkan citra produk Indonesia yang lebih inovatif dan spesifik melalui tiga zona, yaitu food, beverage, and agriculture; manufaktur; serta living, fashion, and services. Ketua DPD GPEI Jawa Barat, Abdul Sobur, menambahkan bahwa TEI tahun ini istimewa karena Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kementerian Agama dalam menghadirkan paviliun halal.
“Hal ini sangat penting mengingat Thailand, sebagai negara tetangga, mulai gencar mempromosikan perdagangan halal,” kata Abdul.
TEI ke-39 yang secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 pembeli (buyer) dari berbagai negara di seluruh dunia. Pada hari pertama saja telah dilakukan penandatanganan kontrak antara pengusaha Indonesia dan para pembeli internasional yang disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan. Penandatanganan kontrak yang dilakukan secara serentak tersebut menghasilkan transaksi bernilai miliaran dolar AS.
Pada akhir September lalu, GPEI juga berpartisipasi aktif dalam pameran ‘Halal Indonesia International Industry Expo 2024’ di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten, pada 24-27 September 2024. Acara ini menjadi momentum untuk mengangkat kembali kejayaan rempah dan herbal Indonesia. (Suarakarya.id/ftr)