Samarinda – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim terus beri dukungan untuk pelaku UMKM yang siap ekspor. Kali ini, business matching dengan Asosiasi Internasional One Belt One Road dari Tiongkok berhasil dilakukan, Selasa (8/8/2023).
Executive Chairman of One Belt One Road, Mr Wang datang langsung ke Samarinda untuk mendengarkan presentasi produk unggulan dari UMKM Kaltim. Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widihartanto pastikan pihaknya akan segera menindaklanjuti hasil dari pertemuan business matching ini.
“Ada 25 pelaku usaha ekspor binaan KPw BI Kaltim yang hadir hari ini. Terlihat ada beberapa komoditas dari Kaltim yang diminati pengusaha khususnya di Provinsi Hainan,” jelas Budi.
Dia mengatakan, Mr Wang dari One Belt One Road sempat menjelaskan soal potensi ekspor Tiongkok, terutama ke Provinsi Hainan. Budi mengupayakan agar menindaklanjuti kerja sama ini sampai ada komitmen pembelian.
“Bahkan One Belt One Road mengatakan akan memberikan showcase di Hainan khusus untuk produk dari Kaltim,” sambung Budi.
Tujuan diadakannya showcase itu, ujar Budi, merupakan bentuk promosi dari produk UMKM Kaltim. Apalagi, pihaknya sudah melakukan kurasi produk untuk memastikan produk apa saja yang layak untuk diekspor ke Tiongkok.
“Kami memberitahu tentang potensi pasar di sana. Terutama apa yang jadi kebutuhan masyarakat Tiongkok. Apalagi nanti di Hainan itu akan ada project besar. Harapannya mereka jadi pusat bisnis juga,” sambungnya.
Provinsi Hainan dan Kaltim juga dinilai relatif lebih dekat dan cenderung strategis. Dari situ, pihaknya akan memaksimalkan ekspor produk pilihan dari Kaltim.
Ditambahkan Ketua DPD Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim, M Hamzah bahwa pihaknya merespons positif kegiatan yang diinisiasi oleh KPw BI Kaltim. Dalam hal ini, kinerja KPw BI Kaltim sudah sangat baik.
“KPw BI Kaltim sudah bekerja dengan sangat baik. Mengumpulkan UMKM untuk bekerja sama. One Belt One Road juga sudah punya tempat di Hainan dan kami diberi fasilitas untuk masuk tanpa tax dan visa,” ujar Hamzah.
Hamzah menyebut, fasilitas yang akan didapatkan pelaku UMKMnitu akan sangat memudahkan pelaku UMKM yang siap ekspor. Artinya, ada potensi yang baik untuk tren pengembangan ekspor.
“Saya melihat, pihak Tiongkok ini tertarik kepada Indonesia secara umum. Dia melihat Kaltim sebagai kawasan yang terdekat dengan Hainan,” tambah Hamzah.
Bagi Hamzah, ide Tiongkok untuk menyambangi Kaltim dinilai tepat. Sebab mereka memilih untuk menjemput bola dan melihat langsung produk UMKM yang ada.
Apalagi, Tiongkok punya kepentingan terhadap ekspr Indonesia yang bertujuan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan. Walhasil, Tiongkok membutuhkan impor barang-barang dari Indonesia.
“Mereka tertarik dengan semua produk yang dipresentasikan UMKM. Mereka sangat bagus, menjemput bola dan berkumpul seperti ini,” tandasnya.
Sumber: Prolog.co.id