Jenis-Jenis Ekspor yang Perlu Sobat GPEI Ketahui

Ilustrasi (Kemekeu)
Ilustrasi (Kemekeu)

GPEI Kaltim – Sobat GPEI, jika sebelumnya kita sudah membahas pengertian ekspor dan sejarah ekspor di Indonesia, kali ini kita membahas jenis-jenis kegiatan ekspor. 

Apa Saja Jenisnya?

Berdasarkan buku Strategi Brilian Menembus Pasar Ekspor karya Sitiatava Rizema Putra, ada dua jenis pokok dalam metode ekspor, yaitu ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. Berikut pengertian masing-masing jenis ekspor.

  1. Ekspor Langsung
    Ekspor langsung terjadi ketika sebuah perusahaan atau pemilik barang, menjual barang atau jasa langsung ke pembeli di negara sasaran ekspor. Dalam hal ini, perusahaan pembuat barang atau jasa bisa menjual barang tersebut melalui penyalur atau perwakilan penjualan yang ada di negara sasaran ekspor.
    Eksportir dari negara pembuat dapat membantu dalam proses pengangkutan dan penyebaran. Keunggulan dari jenis ekspor ini adalah produksi dapat berpusat di negara asal, sehingga dapat lebih terawasi. Namun, ada juga kelemahan, yaitu biaya yang mahal terkait produksi dalam skala besar dan pengangkutan.
  2. Ekspor Tidak Langsung
    Ekspor tidak langsung berlangsung ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa kepada eksportir atau perantara di negara asal. Kemudian, eksportir atau perantara tersebut menjual lagi barang tersebut kepada pembeli di luar negeri. Dengan kata lain, barang tersebut mengalami dua tahap penjualan, yaitu dari pembuat ke eksportir, lalu dari eksportir ke pembeli akhir di negara tujuan.
    Kelebihan dari jenis ekspor ini adalah pembuat tidak perlu terlibat langsung dalam proses ekspor. Ini memungkinkan perusahaan atau pemilik barang bisa lebih fokus pada produksi. Namun, ada juga kekurangan, di mana penyebaran barang mungkin kurang terkontrol, dan pembuat mungkin kurang mengerti bagaimana operasi bisnis di negara tujuan ekspor.

Mudah bukan membedakannya? Lantas, bagaimana prosesnnya? Yuk simak lebih jauh.

Bagaimana Proses Ekspor? 

Merujuk Investopedia, barang bisa diekspor melalui dua metode, yaitu langsung dan tidak langsung. Metode langsung melibatkan kerja sama langsung dengan importir, sementara metode tidak langsung melibatkan perantara.

Proses ekspor dimulai dengan memahami permintaan dan pesanan dari negara tujuan. Pihak pembuat akan memproduksi barang sesuai pesanan, dan izin ekspor serta dokumen resmi lainnya diperlukan sebelum pengiriman.

Tahap awal ekspor melibatkan penyelesaian aspek keuangan, termasuk penerbitan letter of credit dari importir untuk memastikan pembayaran sesuai kesepakatan. Nilai tukar mata uang juga ditentukan sebelum faktur paling penting diterbitkan.

Perlu dicatat, dokumen resmi seperti izin dan dokumen pengiriman disiapkan sebelum proses pengiriman.

Pranala: Strategi Brilian Menembus Pasar Ekspor karya Sitiatava Rizema Putra, dan Investopedia

Berita Lainnya