Pertemuan Ketua DPD GPEI Kaltim dengan Dubes RI Belanda Bahas Peningkatan Ekspor ke Belanda dan Uni Eropa

Amsterdam – Dalam upaya memperluas ekspor Kalimantan Timur (Kaltim) ke Uni Eropa, Ketua DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim, Mohammad Hamzah, mengadakan pertemuan strategis dengan Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas pada 21 November 2024 lalu. Pertemuan ini juga dihadiri perwakilan Asosiasi Pengusaha Indonesia di Belanda (ASPINA), Syafi’i, dan Atase Perdagangan Pusat Promosi Produk Indonesia di Belanda, Anisa Hapsari.

Dalam pertemuan tersebut, Hamzah menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan dukungan yang diberikan.

“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Pertemuan ini menjadi langkah penting bagi Kalimantan Timur untuk membuka jalur ekspor yang lebih luas ke Eropa,” ujar Hamzah.

Hamzah menekankan pentingnya memanfaatkan fasilitas perdagangan bebas dan kemudahan akses ke pasar Eropa bagi produk-produk Indonesia.

“Belanda sebagai pintu gerbang utama ke pasar Uni Eropa merupakan kesempatan besar bagi para eksportir Indonesia, khususnya di Kaltim,” tambahnya.

Ketua GPEI Kaltim juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas produk agar dapat bersaing di pasar internasional, termasuk memenuhi standar yang berlaku di Belanda dan Uni Eropa.

Kolaborasi dalam inovasi produk dan teknologi akan semakin memperkuat posisi Indonesia di pasar global, dan kami akan menyiapkan calon-calon eksportir yang memenuhi standarisasi produk tersebut,” terang Hamzah.

Selain itu, Hamzah memberikan apresiasi atas peran diplomasi Dubes RI dalam membangun konsolidator pengusaha di Belanda dan Uni Eropa. “Mengingat peran besar diplomasi ekonomi dalam memperluas jaringan perdagangan, kami memberikan apresiasi atas upaya Dubes RI dalam memfasilitasi komunikasi antara pengusaha Indonesia dan mitra potensial di Belanda,” jelasnya.

Setelah pertemuan ini, Hamzah berencana menggelar konsolidasi internal dengan para pelaku usaha di Kaltim guna memperkuat sektor ekspor daerah.

“Kami akan merumuskan strategi bersama untuk memastikan produk Kaltim mampu bersaing di pasar internasional. Langkah ini mencakup penguatan kapasitas UKM, pendampingan teknis, dan pengembangan branding produk yang sesuai dengan pasar Eropa,” tegas Hamzah.

Dubes Mayerfas menekankan bahwa pihaknya juga tengah membangun jaringan dan potensi ekspor dengan memanfaatkan diaspora Indonesia di Belanda.

“Memang tujuan kita, jaringan diaspora kita ini di Belanda akan dimanfaatkan untuk ekspor barang kita dari Indonesia ke Belanda dan Eropa,” ujarnya.

Ia juga mengharapkan kolaborasi antara ASPINA dan GPEI dapat terjalin. “Kalau ASPINA berkolaborasi dengan GPEI, wah kita jadi sudah itu,” ungkapnya dengan sumringah.

Melalui pertemuan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, asosiasi pengusaha, dan pelaku usaha di Kalimantan Timur dapat membuka peluang ekspor yang lebih luas serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Sementara itu pengurus ASPINA Syafii menegaskan bahwa pihaknya mendukung niat baik GPEI dalam mendorong produk UMKM Indonesia di pasar Internasional.

“Kami menyambut niat baik GPEI dalam mendorong UMKM Indonesia agar dapat ekspor. Serta kami juga siap menjadi mitra terpercaya GPEI dalam hal perluasan pasar di Belanda” tegas Syafii.

Berita Lainnya