Produk Unggulan Kaltim Hadir di Trade Expo Indonesia ke-38

Stan Disperindagkop-UKM Kaltim di Trade Expo Indonesia ke-38. (Ist)

Samarinda – Pelbagai produk usaha kecil menengah (UKM) Kaltim ditampilkan dalam Trade Expo Indonesia ke-38, yang berlangsung di bilangan Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang, Banten.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Kaltim telah melakukan mengkurasi sejumlah UKM. Walhasil, ada 26 UKM yang berpartisipasi dalam event tahunan tersebut. Acara terselenggara sejak 19 hingga 22 Oktober 2023.

Kepala Disperindagkop-UKM Kaltim, Heni Purwaningsih menerangkan, ada tiga sektor produk unggulan Kaltim yang ditampilkan pada Trade Expo Indonesia. Mulai dari raw material (bahan baku), kerajinan, serta makanan dan minuman.

“UKM Kaltim selalu berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia. Tujuan Disperindagkop untuk memfasilitasi pelaku UKM yang (sudah) ekspor maupun potensial ekspor,” kata Heni, kepada wartawan di Samarinda, lewat sambungan telepon, belum lama ini.

Pada sektor bahan baku, Kaltim menampilkan rumput laut, pisang kepok, kernel sawit, hingga cocofiber atau olahan sabut kelapa.

“Kalau kerajinan, kami menampilkan anyaman rotan dan batik. Di event pangan nusa, yang disuguhkan makanan dan minuman olahan asal Kaltim,” sebut Heni.

Pada kegiatan tersebut, Disperindagkop-UKM menaruh harapan besar atas produk Kaltim yang ditampilkan. Sebab, calon buyer yang berkunjung di Trade Expo Indonesia, rata-rata berasal dari luar negeri.

“Buyer di trade expo ini dari luar negeri. perwakilan dagang yang di luar negeri itu membawa calon buyer,” imbuh Heni.

Produk andalan Kaltim yang paling menohok di Trade Expo Indonesia adalah pisang kepok grecek asal Kutai Timur. Heni mengklaim, pisang memiliki ciri khas berkulit hijau dan daging buah berwarna kuning itu menarik minat pembeli dari Malaysia.

Menurutnya, kemiripan budaya melayu yang tumbuh di Negeri Jiran itu membuat pisang kepok grecek populer. “Komoditi pisang mereka perlukan dalam makanan dan kuliner (khas) Malaysia. Sudah ada komitmen untuk suplai ke sana,” ucap Heni.

Heni berharap, pihaknya bisa terus mendorong UKM di Kaltim naik kelas. Makanya, dengan mengikuti Trade Expo Indonesia 2023, jadi salah satu upaya menjembatani pelaku usaha untuk menciptakan produk siap ekspor.

“Masih banyak UKM lainnya di Kaltim, yang tak kalah menarik. Semakin banyak komoditi yang ikut, nantinya semakin banyak juga peluang pasar untuk mereka,” tandas Heni.

Sementara itu, Ketua DPD Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim, Mohammad Hamzah, yang datang langsung ke gerai Disperindagkop-UKM, mengapresiasi produk-produk yang disuguhkan.

“Harapannya, banyak transaksi tercipta atas produk unggulan Kaltim tersebut,” kata Hamzah.

Hanya saja, menurut Hamzah, komoditas yang ada di stan tersebut, belum mewakili produk potensial ekspor di Kaltim.

“Padahal banyak sekali produk Kaltim yang sangat bagus. Seperti kakao, sarang burung walet, atau merica Kaltim yang punya nilai tinggi,” ujar Hamzah.

Hamzah berharap, perangkat daerah di Kaltim yang membidangi perdagangan dapat berbenah dan terus mengembangkan produk-produk unggulan. Misalnya di sektor pertanian.

“Hampir semua produk pertanian itu ada pasarnya. Namun, yang kita harapkan dari acara ini, Kaltim mendapatkan konsensus kerja sama tentang pengembangan produk di Kaltim,” tutup Hamzah.

Sumber: Prolog

Berita Lainnya